Kamis, 25 November 2010

MITOS DANAU SITU PATENGGANG

Danau situ patenggang terletak Kira-kira 50 km dari ibu kota kabupaten Bandung ke arah selatan, melewati Ciwidey . Luas kawasan wisata (danau/situ dan hutan) mencapai 150 ha.Di dalam danau terdapat berbagai jenis ikan, antara lain mujair, nila, ikan mas, nilem, lele, paray dan beunteur. Di sekitar danau hidup berbagai burung berparuh panjang, yang oleh masyarakat setempat dinamai burung blekek, tikukur, dan kaca mata. Di sekitar danau terdapat hutan lindung yang ditumbuhi rumput dan pepohonan khas Jawa Barat sejenis puspa (Scima waliechi), saninten (Castanopsisargentia), dan pasa (Cuercus sp). Konon disana masih terdapat binatang surili (Presbytis comata) yang kini diambang kepunahan.

Pada zaman dahulu seorang pangeran keponakan Prabu Siliwangi, Ki Santang dan seorang putri gunung nan cantik jelita, Dewi Rengganis yang saling jatuh cinta. Namun perjalanan cinta mereka tidak semulus dan seindah yang dibayangkan oleh keduanya karena dipisahkan oleh keadaan.Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara /Pulau Sasaka). Selanjutnya danau itu dinamai dengan situ patenggang (lafal pa-teng-gang) yang diambil dari kata pateangan-teangan yang berasal dari bahasa sunda yang artinya saling mencari-cari.

Menurut cerita ini, bagi pasangan yang datang ke situ patenggang dan singgah di batu cinta serta mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka , dan mitos ini masih dipercaya masyarakat ataupun pengunjung itu terbukti dengan banyaknya pasangan yang menuliskan namanya dan nama pasangannya di batu yang disebut "BATU CINTA" . Intinya , mitos yang ada di situ patenggang adalah jika ada pasangan kekasih atau suami istri yang mengelilingi danau asmara dan singgah di batu cinta serta menuliskan namanya di batu cinta , konon cinta mereka akan abadi selamanya seperti cinta dewi rengganis dan pangeran santang ..