Jumat, 30 Desember 2011

Moral

Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.

moral juga dapat diartikan sebagai sikap,perilaku,tindakan,kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman,tafsiran,suara hati,serta nasihat,dll.

Reff : http://id.wikipedia.org/wiki/Moral

Intrapreneurship

Intrapreneurship pada dasarnya adalah entrepreneurship dalam sebuah entrepreneurship yang lebih besar. Intrapreneurship umumnya dimulai dari karyawan dalam sebuah organisasi yang mempunyai sebuah ide bisnis atau inovasi. Mereka (yang mempunyai ide bisnis) dapat mengemukakan ide bisnis mereka pada direktur. Direktur kemudian memisahkan dia dari core perusahaan dan memberikan sumber daya untuk melaksanakan idenya.

Keunggulan dan Kerugian Intrapreneurship dilihat dari orangnya

Keunggulan dari intrapreneurship adalah pada sumber daya untuk melaksanakan pembangunan bisnis. Mereka dapat memakai sumber daya yang ada pada perusahaan sekarang. Bahkan perusahaan core dapat memberi jaminan modal dan memperbolehkan penggunaan nama perusahaan inti untuk branding. Manajemen operasi pada perusahaan baru dan kebijakannya terkadang mirip dengan perusahaan lama. Pada entrepreneur, manajemen biasanya lebih flexible.

Kerugian dari intrapreneurship adalah “boss” perusahaan baru sebenarnya masih tetap dihitung sebagai karyawan dari perusahaan inti sehingga kebebasannya tidak seluas perusahaan utama (terikat kontrak). Hidup dari perusahaan baru kadang sangat bergantung dari kebijakan perusahaan inti.

Contoh perusahaan intrapreneur mungkin adalah google, yang beberapa produk mereka berasal dari ide karyawan mereka sendiri (dimana produknya terkadang tidak secara langsung dengan produk google sendiri yaitu mesin pencari) – lihat artikel saya tentang employee innovation. Contoh lain adalah ada sebuah perusahaan, divisi IT mereka sangat cemerlang sehingga pada suatu hari direktur memutuskan untuk memisahkan divisi IT mereka ke sebuah perusahaan IT baru. Perusahaan inti seolah2 outsource ke perusahaan IT baru. Sedangkan perusahaan baru ini dapat melayani customer lain (dari perusahaan lain).

Faktor pendukung pengembangan intrapreneurship

Pengembangan intrapreneur didukung beberapa faktor ini :

* Peningkatan persaingan sehingga innovasi harus diperhatikan termasuk dari karyawan yg tentunya mempunyai gambaran detail operasi perusahaan
* Peluang perusahaan menurun untuk memegang posisi atas (lihat referensi 1)
* Loyalitas karyawan menurun, bila karyawan mempunyai ide bisnis tetapi perusahaan tidak mau melaksanakannya maka karyawan tsb mungkin akan mencari sumber daya diluar (dan keluar lagi organisasi)

Bagaimana perusahaan sekarang menyikapi Intrapreneur

Saat ada beberapa cerita sukses tentang intrapreneur, perusahaan harus juga waspada terhadap resikonya. Membuka perusahaan baru dengan sumber daya perusahaan inti adalah cara yang efektif untuk menguras kekuatan perusahaan inti. Perusahaan inti harus benar-benar memperhitungkan kemampuan mereka dan kemungkinana resiko dan keuntungan dari calon perusahaan baru.

Seorang penemu ide bisnis harus dilihat apakah mempunyai kemampuan dalam operasinya. Saat seorang penemu mungkin melihat jalan baru untuk menggapai konsumen, mereka mungkin memerlukan seseorang yang ahli dalam detail operasi. Penemu seperti yang menunjukkan tujuannya, orang operasional akan memutuskan dengan kendaraan apa mereka akan kesana.

Perusahaan inti harus melihat intrapreneur sebagai salah satu cara untuk mendeliver ide ke pasar dengan cepat. Sebaiknya perusahaan bisa mengidentifikasikan karyawan mereka yg mempunyai jiwa intrapreneur dan memberikan kesempatan kepada mereka yang idenya berpeluang menghasilkan profit.

Reff : http://pandarion.wordpress.com/2007/08/04/intrapreneurship/

Contoh Pelanggaran Etika Bisnis

Suatu pelanggaran etika bisnis yang sering terjadi di kota-kota besar yaitu pelanggaran terhadap prinsip kejujuran. Seringkali seseorang atau perusahaan tidak mementingkan kejujuran dalam berbisnis. Salah satu contohnya yaitu yang terjadi di daerah Jakarta. Sebuah perusahaan pengembang bisnis perumahan ingin melakukan pembangunan di suatu daerah yang telah direncanakan selama satu tahun sebelumnya. Perusahaan pengembang ini melakukan kesepakatan dengan suatu perusahaan kontraktor dalam pembangunan peumahan tersebut. Di dalam kesepakatan itu telah berisi hal-hal yang menyangkut perjanjian-perjanjian yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Salah satu nya adalah masalah speseifikasi bangunan yang diinginkan oleh perusahaan pengembang yang harus dipenuhi oleh perusahaan kontraktor.

Pembangunan dimulai oleh perusahaan kontraktor dengan waktu yang telah disepakati. Selama proses pembangunan, tidak terdapat kendala yang cukup berat. Namun, pembangunan selesai dilakukan perusahaan pengembang merasa ada yang tidak beres dengan spesifikasi bangunan yang dibangun. Karena Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Perusahaan pengembang merasa bangunan yang sedang dibuat tidak seseuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan perusahaan kontraktor. Setelah melakukan investigasi, akhirnya perusahaan pengembang menemukan bukti atas pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor mitra bisnisnya. Perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Perusahaan pengembang langsung melaporkan perusahaan kontraktor ke pengadilan

Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang

Reff : http://dennisramadian.blogspot.com/2010/11/contoh-pelanggaran-etika-bisnis.html

Analisis Laporan Keuangan

Syarat Laporan Keuangan

1. Relevan, bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.

2. Tepat waktu, bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya
3. Dapat dimengerti, bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.

4. Netral, bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.

5. Daya uji, bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
6. Daya banding, bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap, bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:
1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu(interm report) dan bukan merupakan laporan final.
2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung.Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkanberdasarkan harga perolehan dikurangi denganakumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktivaitu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. Daya beli uang dari hari kehari selalu berubah sesuaidengan kehidupan perekonomian sehari-hari.
4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang. Laporan keuangan adalah akumulasi darikejadian-kejadian atau transaksi-transaksiperusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuanuang.
5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakanlaporan atas kejadian yang telah lewat, oleh karenaitu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagaisatu-satunya sumber informasi dalam prosespengambilan keputusan ekonomi.
6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukandimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu.
7. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luputdari penggunaan taksiran – taksiran dan berbagai pertimbangan.
8. Akuntansi hanya melaporkan informasi yangmaterial.
9. Laporan keuangan bersifat konservatif dalammenghadapi ketidakpastian. Bila terdapat beberapakemungkinan konklusi yang tidak pasti mengenaipenilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yangpaling kecil.
10. Laporan keuangan lebih menekankan pada maknaekonomi suatu peristiwa / transaksi dari pada bentukhukumnya (formalitas).
11. Laporan keuangan di susun dengan istlah-istilahteknis.
12. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalampengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkatkesuksesan antar perusahaan.
13. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yangtidak dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
14. Nilai yang tercantum dineraca hanyalah nilai padasuatu saat tertentu saja.
15. Analisis harus menyadari kemungkinan adanyasuatu window dressing.
16. Nilai beli rupiah makin lemah.

Kebaikan Laporan Keuangan
Laporan keuangan digunakan untuk menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan untuk mengambil keputusan ekonomi yang diperlukan dan bermanfaat bagi sejumlah pemakai.

Peranan Pemeriksa Laporan Keuangan / Auditor
a. Peran Sebagai Pemecah Masalah
Temuan audit pada hakikatnya adalah masalah. Auditor intern harus mampu menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) yang rasional.
b. Temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya konflik bila seorang auditor kurang mampu menyelesaikannya dengan auditee.

Dalam praktiknya konflik ini bisa dilalui dengan jalan :
1. Dihindari : Auditor yang suka menghindari konflik cenderung mereka reaksi emosional dengan mencari cara yang lebih aman minta dipindahkan atau bahkan keluar dari pekerjannya.
2. Dibekukan: Membekukan konflik adalah taktik untuk menangguhkan tindakan.
3. Dikonfrontasikan : Masalah atau temuan bisa langsung dikonfrontasikan dengan auditee.

Konfrontasi bisa dilakukan dengan dua jalan yaitu :

1. Peran pewawancara
Komunikasi yang akan dilakukan oleh auditor seringkali berbentuk wawancara. Tujuannya adalah mencari fakta dan bukan opini.

2. Peran “negosiator” dan “komunikator”

Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalahmenyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Prosedur Analisa Laporan Keuangan
Sebelum menganalisa terhadap suatu laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah :

1. Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut.

2. Dapat menggambarkan aktivitas – aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut.
3. Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
4. Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam mengambil suatu kesimpulan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analis harus menguasai tentang:
a. Proses penyusunan laporan keuangan
b. Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan
c. Teknik analisa laporan keuangan
d. Segment dan lingkungan bisnis yang akan dianalisa

Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut, misalnya :
a. Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil
b. Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva
c. Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang
d. Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain.

Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan yang Diakui PAI
Neraca (Balanced) yaitu laporan secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk:
• Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan
• Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah.
Laporan perubahan Modal (Capital Statement) yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals).
Laporan Rugi laba (income statement) yaitu laporan sistematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan Biaya (Expenses).

Analisa Trend dan Analisa Persentase Komponen

Analisa Trend
Disamping analisa perbandingan, suatu teknik analisa yang sering digunakan juga adalah Analisa trend.Analisa trend dalam prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan, yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.
Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah :
a. Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten
b. Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam. Analisis keuangan akan lebih tajam bila data keuangan dibandingkan dengan standar tertentu.
Standar untuk pembandingan data keuangan :
1. Standar internal yang ditetapkan menjamin seperti target yang ditetapkan
2. Perbandingan historis
3. Perbandingan dengan perusahaan atau industri sejenis
Tanpa pembandingan tidak akandiketahui apakah prestasi keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau sebaliknya menunjukkan penurunan.

Analisa Commond Size
Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.

Analisa Rasio Likiuditas
Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
Rasio likuiditasyang umum digunakan antara lain :
a. Current Ratio
Merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitasjangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harusdipenuhi dengan aktiva lancar.
Current Ratio = Current Liabilities
Current Assets
b. Quick Ratio
Merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untukmembayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebihlikuid.
Quick Ratio = Current Assets – Inventory
Current Liabilities

Analisa Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Analisa Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalammemperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.
Rasio – rasio ini antara lain :
Gross profit margin = Gross Profit
Sales
Operating profit margin = EBIT
Sales
Net profit margin = EAT
Sales
Return on assets = EAT
Total assets
Return on equity = EAT
Equity

Analisa Rasio Aktivitas
Merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya – sumber dayanya.
Rasio – rasio ini antara lain :
a. Receivable Turn Over
Receivable turnover = Sales
Account receivable
b. Periode Pengumpulan Piutang
Average collection period = 360
Receivable turnover
c. Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaanpersediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanamdalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Average Inventory
Average days in inventory = 360
Inventory turnover
d. Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaanaktiva secara keseluruhan.
Total Assets Turnover = Sales
Total Assets

Standard Rasio Industri
a. Rasio – rasio neraca ( balance sheet ratios ) yang tergolong dalam katagori ini
adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca,
misalnya current ratio, acid test ratio.
b. Rasio – rasio laporan laba rugi ( income statement ratios ) yaitu angka – angka
rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba
rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c. Rasio – rasio anatar laporan ( interstatement ratios ) adalah semua angka rasio
yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan
laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.

Reff : http://syahrezamarasutanpohan.wordpress.com/2011/02/26/analisis-laporan-keuangan/

Kreativitas

Kreatif adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, baik dalam bentuk karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada, yang belum pernah ada sebelumnya dengan menekankan kemampuan yaitu yang berkaitan dengan kemampuan untuk mengkombinasikan, memecahkan atau menjawab masalah, dan cerminan kemampuan operasional anak kreatif (www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download.php? id=7).

Definisi Kreativitas

Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, dalam bentuk suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010).

Proses kreatif adalah munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu, dan dari pengalaman yang menekankan pada produk yang baru, interaksi individu dengan lingkungannya atau kebudayaannya (Rogers dalam Basuki, 2010).

Kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya dengan tujuan menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010).

Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfikir (Munandar dalam Basuki, 2010).

Definisi Kreativitas menurut Clark (dalam Basuki, 2010) :

Clark berdasarkan hasil berbagai penelitian tentang spesialisasi belahan otak,mengemukakan : “Kretivitas merupakan ekspresi tertinggi keterbakatan dan sifatnya terintegrasikan, yaitu sintesa dari semua fungsi dasar manusia yaitu : berfikir, merasa, menginderakan dan intuisi (basic function of thingking, feelings, sensing and intuiting)” (Jung 1961, Clark 1986).

Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, Person)

Person

Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya (www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download. php?id=7).

Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) :

·Keterbukaan kepada pengalaman,

·Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya,

·Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-elemen dan konsep-konsep.

Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya.

Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010).

Proses kreatif adalah suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari pengalaman (Rogers dalam Basuki, 2010).

Basuki (2010) kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010).

Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir (Munandar dalam Basuki, 2010).

Basuki (2010) menjelaskan, kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya yang dimulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru, dimana seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri, tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku.

Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam Basuki, 2010).

Press

Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan (www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download. php?id=7).

Kreativitas dapat terwujud dengan adanya dorongan dari diri individu (intrinsic) dan lingkungan (ekstrinsik).

Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) ada beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya kreativitas yaitu:

·Predisposisi genetik (Genetic predisposition)

Predisposisi genetik atau genetic predisposition sebagai faktor pertama yang memberikan peluang terhadap tumbuhnya kreativitas, seseorang yang mempunyai potensi keterampilan kinestetik yang baik akan berpeluang menjadi penari, namun ia juga harus mempunyai kepekaan terhadap nada dan suara untuk memahami musik yang berkaitan erat dengan tari. Dengan memperoleh keberhasilan yang terus meningkat menjadi lebih baik pada ranahnya masing-masing, minat seorang anak akan lebih mendalam dan ingin mempelajari sesuatu yang diminatinya lebih jauh lagi.

·Akses terhadap ranah (Acces to a domain)

Untuk memicu tumbuhnya kreativitas menurut Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) diperlukan akses terhadap ranah yang diminati, yang ditentukan juga oleh faktor keberuntungan. Contohnya adalah bila anak dilahirkan dalam keluarga yang mendukung minatnya, sekolah yang memberikan terhadap tumbuhnya berbagai aspek kecerdasan, adanya pembimbing yang dapat mengarahkan minat dan bakatnya (sebagai motivator dan fasilitator), serta adanya guru atau pelatih yang kompeten di bidangnya.

·Akses terhadap bidang (Acces to a field)

Pengakuan terhadap kreativitas seseorang penting bagi orang-orang yang sedang berkarya di bidangnya. Karenanya ia perlu membina hubungan baik di lapangan dengan para pakar dan orang yang relevan di bidangnya. Dalam hal ini sekolah perlu membantu siswa yang menunjukkan minat dan bakat kreatifnya di bidang seni. Caranya antara lain, membina hubungan dengan lembaga-lembaga terkait melalui program-programnya. Seperti contohnya di Jakarta, dengan: Dewan Kesenian Jakarta, Indonesian Dance Festival (di Institut Kesenian Jakarta), Gedung Kesenian Jakarta dan lain-lain.

Process

Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya (www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download. php?id=7).

Munandar (2002) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kreativitas anak ada beberapa cara yang dapat digunakan antara lain memberi kesempatan untuk menyibukkan diri secara kreatif, merangsang individu untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kreatif, memberikan kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara kreatif, menghargai kreativitas individu, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan konstruktif yang diminati oleh individu.

Wallace dalam bukunya The Art of Thought (dalam Afifa, 2007) menjelaskan langkah-langkah atau tahapan dalam proses kreativitas yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi.

Product

Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna (www.labschool-unj.sch.id/smpjkt/materi_download. php?id=7).

Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif (Munandar, 2002).

Munandar (dalam Afifa, 2007) menyatakan bahwa suatu karya cipta pada hakikatnya tidaklah baru sama sekali tetapi merupakan pengembangan atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsurunsur yang sudah ada sebelumnya.

Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu.

Definisi Operasional Kreatifitas

Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010).

Reff : http://tyaset4.blog.com/2010/02/15/definisi-kreativitas/

inovasi

Kata inovasi dapat diartikan sebagai "proses” dan/atau “hasil” pengembangan dan/atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial). [1]

Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk atau praktik baru yang tersedia bagi aplikasi, umumnya dalam suatu konteks komersial. Biasanya, beragam tingkat kebaruannya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya: suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (atau “agen/aktor”), baru bagi pasar, atau negara atau daerah, atau baru secara global. Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi.

Istilah inovasi memang sering didefinisikan secara berbeda, walaupun pada umumnya memiliki pemaknaan serupa.

Inovasi, dalam ilmu lingusitik adalah fenomena munculnya kata-kata baru dan bukan kata-kata warisan. Inovasi berbeda dengan neologisme. Inovasi bersifat 'tidak sengaja'.

Reff : www.wikipedia.co.org