Jumat, 30 Desember 2011

Intrapreneurship

Intrapreneurship pada dasarnya adalah entrepreneurship dalam sebuah entrepreneurship yang lebih besar. Intrapreneurship umumnya dimulai dari karyawan dalam sebuah organisasi yang mempunyai sebuah ide bisnis atau inovasi. Mereka (yang mempunyai ide bisnis) dapat mengemukakan ide bisnis mereka pada direktur. Direktur kemudian memisahkan dia dari core perusahaan dan memberikan sumber daya untuk melaksanakan idenya.

Keunggulan dan Kerugian Intrapreneurship dilihat dari orangnya

Keunggulan dari intrapreneurship adalah pada sumber daya untuk melaksanakan pembangunan bisnis. Mereka dapat memakai sumber daya yang ada pada perusahaan sekarang. Bahkan perusahaan core dapat memberi jaminan modal dan memperbolehkan penggunaan nama perusahaan inti untuk branding. Manajemen operasi pada perusahaan baru dan kebijakannya terkadang mirip dengan perusahaan lama. Pada entrepreneur, manajemen biasanya lebih flexible.

Kerugian dari intrapreneurship adalah “boss” perusahaan baru sebenarnya masih tetap dihitung sebagai karyawan dari perusahaan inti sehingga kebebasannya tidak seluas perusahaan utama (terikat kontrak). Hidup dari perusahaan baru kadang sangat bergantung dari kebijakan perusahaan inti.

Contoh perusahaan intrapreneur mungkin adalah google, yang beberapa produk mereka berasal dari ide karyawan mereka sendiri (dimana produknya terkadang tidak secara langsung dengan produk google sendiri yaitu mesin pencari) – lihat artikel saya tentang employee innovation. Contoh lain adalah ada sebuah perusahaan, divisi IT mereka sangat cemerlang sehingga pada suatu hari direktur memutuskan untuk memisahkan divisi IT mereka ke sebuah perusahaan IT baru. Perusahaan inti seolah2 outsource ke perusahaan IT baru. Sedangkan perusahaan baru ini dapat melayani customer lain (dari perusahaan lain).

Faktor pendukung pengembangan intrapreneurship

Pengembangan intrapreneur didukung beberapa faktor ini :

* Peningkatan persaingan sehingga innovasi harus diperhatikan termasuk dari karyawan yg tentunya mempunyai gambaran detail operasi perusahaan
* Peluang perusahaan menurun untuk memegang posisi atas (lihat referensi 1)
* Loyalitas karyawan menurun, bila karyawan mempunyai ide bisnis tetapi perusahaan tidak mau melaksanakannya maka karyawan tsb mungkin akan mencari sumber daya diluar (dan keluar lagi organisasi)

Bagaimana perusahaan sekarang menyikapi Intrapreneur

Saat ada beberapa cerita sukses tentang intrapreneur, perusahaan harus juga waspada terhadap resikonya. Membuka perusahaan baru dengan sumber daya perusahaan inti adalah cara yang efektif untuk menguras kekuatan perusahaan inti. Perusahaan inti harus benar-benar memperhitungkan kemampuan mereka dan kemungkinana resiko dan keuntungan dari calon perusahaan baru.

Seorang penemu ide bisnis harus dilihat apakah mempunyai kemampuan dalam operasinya. Saat seorang penemu mungkin melihat jalan baru untuk menggapai konsumen, mereka mungkin memerlukan seseorang yang ahli dalam detail operasi. Penemu seperti yang menunjukkan tujuannya, orang operasional akan memutuskan dengan kendaraan apa mereka akan kesana.

Perusahaan inti harus melihat intrapreneur sebagai salah satu cara untuk mendeliver ide ke pasar dengan cepat. Sebaiknya perusahaan bisa mengidentifikasikan karyawan mereka yg mempunyai jiwa intrapreneur dan memberikan kesempatan kepada mereka yang idenya berpeluang menghasilkan profit.

Reff : http://pandarion.wordpress.com/2007/08/04/intrapreneurship/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar