Jumat, 30 Desember 2011

Analisis Laporan Keuangan

Syarat Laporan Keuangan

1. Relevan, bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.

2. Tepat waktu, bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya
3. Dapat dimengerti, bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.

4. Netral, bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.

5. Daya uji, bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
6. Daya banding, bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7. Lengkap, bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:
1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu(interm report) dan bukan merupakan laporan final.
2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung.Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkanberdasarkan harga perolehan dikurangi denganakumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktivaitu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. Daya beli uang dari hari kehari selalu berubah sesuaidengan kehidupan perekonomian sehari-hari.
4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang. Laporan keuangan adalah akumulasi darikejadian-kejadian atau transaksi-transaksiperusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuanuang.
5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakanlaporan atas kejadian yang telah lewat, oleh karenaitu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagaisatu-satunya sumber informasi dalam prosespengambilan keputusan ekonomi.
6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukandimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu.
7. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luputdari penggunaan taksiran – taksiran dan berbagai pertimbangan.
8. Akuntansi hanya melaporkan informasi yangmaterial.
9. Laporan keuangan bersifat konservatif dalammenghadapi ketidakpastian. Bila terdapat beberapakemungkinan konklusi yang tidak pasti mengenaipenilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yangpaling kecil.
10. Laporan keuangan lebih menekankan pada maknaekonomi suatu peristiwa / transaksi dari pada bentukhukumnya (formalitas).
11. Laporan keuangan di susun dengan istlah-istilahteknis.
12. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalampengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkatkesuksesan antar perusahaan.
13. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yangtidak dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
14. Nilai yang tercantum dineraca hanyalah nilai padasuatu saat tertentu saja.
15. Analisis harus menyadari kemungkinan adanyasuatu window dressing.
16. Nilai beli rupiah makin lemah.

Kebaikan Laporan Keuangan
Laporan keuangan digunakan untuk menyajikan posisi keuangan suatu perusahaan untuk mengambil keputusan ekonomi yang diperlukan dan bermanfaat bagi sejumlah pemakai.

Peranan Pemeriksa Laporan Keuangan / Auditor
a. Peran Sebagai Pemecah Masalah
Temuan audit pada hakikatnya adalah masalah. Auditor intern harus mampu menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) yang rasional.
b. Temuan yang ada dari pelaksanaan audit bisa menjurus pada timbulnya konflik bila seorang auditor kurang mampu menyelesaikannya dengan auditee.

Dalam praktiknya konflik ini bisa dilalui dengan jalan :
1. Dihindari : Auditor yang suka menghindari konflik cenderung mereka reaksi emosional dengan mencari cara yang lebih aman minta dipindahkan atau bahkan keluar dari pekerjannya.
2. Dibekukan: Membekukan konflik adalah taktik untuk menangguhkan tindakan.
3. Dikonfrontasikan : Masalah atau temuan bisa langsung dikonfrontasikan dengan auditee.

Konfrontasi bisa dilakukan dengan dua jalan yaitu :

1. Peran pewawancara
Komunikasi yang akan dilakukan oleh auditor seringkali berbentuk wawancara. Tujuannya adalah mencari fakta dan bukan opini.

2. Peran “negosiator” dan “komunikator”

Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalahmenyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
1. Aktiva
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
5. Arus kas
Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Prosedur Analisa Laporan Keuangan
Sebelum menganalisa terhadap suatu laporan keuangan, hal – hal yang perlu diperhatikan oleh penganalisa adalah :

1. Benar – benar memahami laporan keuangan tersebut.

2. Dapat menggambarkan aktivitas – aktivitas perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan tersebut.
3. Mengetahui latar belakang dari data keuangan tersebut.
4. Mempunyai kemampuan atau kebijaksanaan yang cukup dalam di dalam mengambil suatu kesimpulan.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk dapat mengetahui teknik analisa laporan keuangan, maka seorang analis harus menguasai tentang:
a. Proses penyusunan laporan keuangan
b. Konsep, sifat dan karakteristik laporan keuangan
c. Teknik analisa laporan keuangan
d. Segment dan lingkungan bisnis yang akan dianalisa

Analisa perbandingan merupakan metode analisa terhadap laporan keuangan dengan cara memperbandingkan untuk dua periode atau lebih, atau memperbandingkan laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan lain.Tetapi pada umumnya dilakukan untuk beberapa periode dari suatu perusahaan sehingga dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut, misalnya :
a. Laba/rugi yang sifatnya operasional maupun insidentil
b. Diperoleh aktiva baru/perubahan bentuk aktiva
c. Timbul/lunas/perubahan bentuk hutang
d. Penambahan/pengurangan modal dan lain-lain.

Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan yang Diakui PAI
Neraca (Balanced) yaitu laporan secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (harta), Liabilities (hutang) dan Capital (modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi dan umumnya bebentuk:
• Skontro/Horizontal. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah kiri sedangkan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah kanan
• Report form/Laporan. Dalam bentuk ini aktiva (harta) diletakan disebelah atas sedangakan passiva (liabities+modal) diletakan disebelah bawah.
Laporan perubahan Modal (Capital Statement) yaitu laporan yang menggambarkan akibat adanya selisih perhasilan dengan biaya dan unsur lainnya misalnya tambahan investasi (additional investment) atau pengambilan (withdrawals).
Laporan Rugi laba (income statement) yaitu laporan sistematis yang menggambarkan selisih penghasilan (reveneus) dengan Biaya (Expenses).

Analisa Trend dan Analisa Persentase Komponen

Analisa Trend
Disamping analisa perbandingan, suatu teknik analisa yang sering digunakan juga adalah Analisa trend.Analisa trend dalam prosentase (trend percentage analysis) merupakan metode analisa untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan perusahaan, yaitu apakah menunjukan tendensi naik, tetap atau menurun.
Syarat-syarat penerapan analisa trend adalah :
a. Prinsip-prinsip akuntansi diterapkan secara konsisten
b. Tidak terjadi perubahan nilai uang secara tajam. Analisis keuangan akan lebih tajam bila data keuangan dibandingkan dengan standar tertentu.
Standar untuk pembandingan data keuangan :
1. Standar internal yang ditetapkan menjamin seperti target yang ditetapkan
2. Perbandingan historis
3. Perbandingan dengan perusahaan atau industri sejenis
Tanpa pembandingan tidak akandiketahui apakah prestasi keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau sebaliknya menunjukkan penurunan.

Analisa Commond Size
Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan command base-nya. Laporan keuangan neraca pada sisi aktiva didasarkan pada total aktiva sehingga total aktiva sama dengan 100%. Elemen-elemen lain dari aktiva dibandingkan dengan total aktiva. Elemen-elemen kewajiban dan modal sendiri didasarkan pada total kewajiban dan modal sendiri. Laporan laba rugi commond base-nya penjualan, elemen-elemen laporan laba rugi dibandingkan dengan penjualan.

Analisa Rasio Likiuditas
Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajiban keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
Rasio likuiditasyang umum digunakan antara lain :
a. Current Ratio
Merupakan alat ukur bagi kemampuan likuiditas (solvabilitasjangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harusdipenuhi dengan aktiva lancar.
Current Ratio = Current Liabilities
Current Assets
b. Quick Ratio
Merupakan alat ukur bagi kemampuan perusahaan untukmembayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebihlikuid.
Quick Ratio = Current Assets – Inventory
Current Liabilities

Analisa Rasio Solvabilitas
Solvabilitas adalah menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

Analisa Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalammemperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya.
Rasio – rasio ini antara lain :
Gross profit margin = Gross Profit
Sales
Operating profit margin = EBIT
Sales
Net profit margin = EAT
Sales
Return on assets = EAT
Total assets
Return on equity = EAT
Equity

Analisa Rasio Aktivitas
Merupakan alat ukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber daya – sumber dayanya.
Rasio – rasio ini antara lain :
a. Receivable Turn Over
Receivable turnover = Sales
Account receivable
b. Periode Pengumpulan Piutang
Average collection period = 360
Receivable turnover
c. Inventory Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaanpersediaan atau rasio untuk mengukur kemampuan dana yang tertanamdalam persediaan untuk berputar dalam suatu periode tertentu.
Inventory Turnover = Cost of Goods Sold
Average Inventory
Average days in inventory = 360
Inventory turnover
d. Total Assets Turnover, yaitu rasio untuk mengukur efisiensi penggunaanaktiva secara keseluruhan.
Total Assets Turnover = Sales
Total Assets

Standard Rasio Industri
a. Rasio – rasio neraca ( balance sheet ratios ) yang tergolong dalam katagori ini
adalah semua rasio yang semua datanya diambil atau bersumber pada neraca,
misalnya current ratio, acid test ratio.
b. Rasio – rasio laporan laba rugi ( income statement ratios ) yaitu angka – angka
rasio yang dalam penyusunannya semua datanya diambil dari laporan laba
rugi, misalnya gross profit margin, net operating ratio, dsb.
c. Rasio – rasio anatar laporan ( interstatement ratios ) adalah semua angka rasio
yang penyusunannya data berasal dari neraca dan data lainnya dari laporan
laba rugi, misalnya tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang.

Reff : http://syahrezamarasutanpohan.wordpress.com/2011/02/26/analisis-laporan-keuangan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar